Monitoring dan Evaluasi Program SuaR Indonesia di Wilayah Intervensi Global Fund
SuaR Indonesia, sebagai SSR dalam program Global Fund, melaksanakan monitoring dan evaluasi di Kabupaten Kediri, Tulungagung, dan Trenggalek sejak Januari 2024. Fokus utama program mencakup pencegahan dan penanganan HIV, dengan perhatian pada peningkatan kasus di anak dan remaja, serta perlunya penyebaran informasi yang lebih luas. Kegiatan monev melibatkan kolaborasi dengan Dinas Kesehatan dan pemetaan hotspot di masyarakat untuk edukasi kesehatan reproduksi. Diskusi di KPAD Tulungagung menggarisbawahi tantangan dalam pelayanan ODHIV dan perlunya penguatan organisasi PSP, sementara praktik baik seperti pemetaan berkala dan layanan PrEP di Puskesmas menunjukkan kemajuan positif dalam penanganan HIV.
ARTIKEL
SuaR Indonesia
11/4/20243 min read
Monitoring dan Evaluasi
SuaR Indonesia sebagai SSR dari SR YKP (Yayasan Kerti Praja) dengan PR IAC (Indonesia AIDS Coalition) dalam fase dukungan Global Fund bekerja di wilayah intervensi Kabupaten Kediri, Tulungagung dan Trenggalek. Sesuai dengan standar operasional program, SSR SuaR perlu melakukan kegiatan perencanaan, penjangkauan, rujukan, pendampingan, monitoring, evaluasi dan pelaporan. Kegiatan perencanaan dan implementasi program pada fase ini dilakukan sejak Januari 2024. Penguatan sumber daya manusia (SDM), stakeholder dan pengembangan system layanan berbasis komunitas terus dilakukan bersama SR dan PR.
Program 2024 berjalan pada semester 2, perlu melakukan monitoring dan evaluasi (monev) berkala sebagaimana pada semester sebelumnya. Kegiatan monitoring dilakukan dalam rangka memastikan mobilisasi sumberdaya sesuai dengan prosedur untuk mencapai tujuan program. Pelaksanaan penjangkauan oleh peer leader, peran stakeholder baik pemerintah maupun komunitas serta aksesibilitas layanan menjadi area perhatian kegiatan monev ini. Monev dilakukan ke Distrik Tulungagung dan Trenggalek untuk memberikan dukungan teknis kepada Peer Leader untuk mencapai tujuan program.
Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek bertemu dengan Kepala Bidang P2P, Bu Sulastri dan. Pak Bambang selaku PP HIV. Diskusi terkait permasalahan HIV di Kabupaten Trenggalek. Beberapa rekomendasi yang perlu secepatnya direspon adalah :
1.kasus HIV di anak anak/remaja
2.kekerasan dan kasus perkawinan anak, pernikahan anak usia sekolah didasarkan dengan temuan dan pendampingan anak anak usia sekolah. Di Kecamatan Watulimo terdapat 7 Perempuan Remaja usia di bawah umur yang hamil.
3.perluasan penyebaran informasi terkait HIV dasar di semua kalangan masyarakat dan di dunia sekolah dari dasar sampai menengah.
4.menindak lanjuti fenomena penyebaran kos an oleh Dinkes dengan melakukan upaya bekerja sama dengan Forpimda dan kecamatan/desa dan Puskesma secara kewilayahan untuk pemetaan yang komprehensif.
Kunjungan Hotspot PSP Distrik Tulungagung, Warung kopi di pinggiran kali di daerah Sumbergempol ada 4 hotspot warung. Kunjungan dilakukan memilih 1 warung kopi. Kegiatan dilakukan dengan diskusi sederhana mencoba menggali situasi setiap hari dan akses kesehatan yang ramah. Bertanya ke pemilik warung dan perwakilan PSP di sela sela diskusi dan ngobrol sambil kita berikan edukasi penggunaan dan praktek kondom dan ngobrol terkait Kesehatan Reproduksi perempuan .
Update logistik (RCAD, Kondom, KIE & OFT) Peer Leader Tulungagung, Verifikasi data RCAD berserta identifikasi tantaganya dan sarana penunjang di dalam melakukan penjangkauan maupun tes VCT yaitu ketersedian KIE, kondom dan OFT. Stok kondom dan pelicin saat ini yang tersedia di Tulungagung kondom sebanyak 478 PCS, pelicin 418 PCS dan alat OFT stok 0 per bulan agustus. untuk kebutuhan sampai akhir semester 2 akan di drop dari gudang logistik SSR.
KPAD Kab Tulungagung diskusi terkait situasi HIV secara keseluruhan di kabupaten Tulungagung.tantangan di Tulungagung sampai pelayanan PDP dan pemberdayaan ODHIV.silang isu juga menjadi topik pembicaraan dalam diskusi bahwa isu HIV itu didalam nya sangat kompleks.PREP dan data terkait bagaimana mengukur keberhasilan penggunaan kondom di sandingkan dengan data IMS di 2 ekslokalisasi Ngujang dan ketekan akan menjadi evaluasi bersama untuk mengukur keberhasilan indikator program.Pemberdayaan ODHIV dan support penguatan PSP menjadi penting untuk upaya keberlanjutan.
Tantangan, Rekrutmen PE dan kolaborasi dengan tokoh kunci yang belum di maximalkan, Perlu pemutakhiran data pemetaan 3 bulanan oleh PL secara teratur dan Belum maksimalnya pengorganisasian PSP di distrik Trenggalek serta penguatan informasi dasar HIV untuk bisa melakukan rujukan dan pendampingan ke layanan
Pembelajaran baik, PKM di Trenggalek sudah bisa melakukan pemetaan berkala, KPAD Kabupaten Tulungagung yang masih eksis menjadi kekuatan di Kabupaten Tulungagung, PrEP yang bisa di lakukan di masing masing puskesmas di wilayah Tulungagung menjadi praktik baik dan meminimalisir ongkos /pembiayaan pemeriksaan PREP dan Masih adanya layanan IMS di Tulungagung yang bisa digunakan sebagai sarana mengukur perubahan perilaku sehat.