Pemberdayaan Perempuan, Anak, dan Kelompok Marginal dalam Penanggulangan HIV
SuaR Indonesia, dengan dukungan berbagai pihak, berfokus pada pemberdayaan perempuan, anak, dan kelompok marginal dalam penanggulangan HIV. Program ini bertujuan meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan mereka secara bermartabat.
ARTIKEL
SuaR Indonesia
11/12/20243 min read
SuaR Indonesia melalui dukungan dari berbagai pihak di program penanggulangan HIV mendorong terwujudnya kemandirian perempuan, anak dan kelompok marginal secara bermartabat. Dalam proses ini, SuaR Indonesia menggunakan pendekatan pengorganisasian komunitas. Bersama-sama komunitas menemu-kenali permasalahan, potensi, tantangan dan pilihan solusi yang terukur sesuai dengan potensi bersama. Keterbatasan akses ekonomi, kesehatan dan stigma sosial yang melekat seiring dengan aktifitas masyarakat marginal/komunitas.
Ada sebuah kerentanan ganda yang dialami oleh komunitas masyarakat marginal ini, selain harus hidup dengan kerentanan dan ancaman terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV, mereka juga di hadapkan pada ancaman kerentanan kekerasan berbasis gender akibat pola relasi yang timpang. Sehingga potensi naiknya risiko terhadap ancaman dan kerentanan tersebut sangat tinggi serta proses pendampingan terkhusus ODHIV Disabilitas
Melihat tantangan ini, maka SSR SuaR Indonesia menggagas Pertemuan Case conferance dalam rangka membangun system layanan terpadu berbasis komunitas yang inklusi. Pertemuan ini merupakan forum diskusi yang diikuti oleh 20 orang dari lintas sektor dalam program penanggulangan HIV sebagai sarana koordinasi, kolaborasi dan membangun komitmen untuk mencaeri solusi kasus-kasus yang kompleks dan tantangan yang dihadapi dalam penanggulangan HIV pada populasi PSP di Kabupaten Kediri.
Diskusi dimulai dengan Pemamaparan Dinas kesehatan berkaitan dengan Analisa situasi HIV AIDS dan Tata laksana Program PREP serta kebijakan layanan PREP di kabuaten Kediri. Situasi pada kelompok WPS, pasangan odhiv dan pasangan resiko tinggi lainnya menjadi salah satu prioritas dalam pelaksanaan PREP di Kediri. Layanan PREP akan ada penambahan di Puskesmas Semen.
Dilanjutkan dengan Pemaparan Program yang di Sampaikan oleh koordinator SSR SuaR berkaitan dengan capaian programatik, dari target, capaian tes CBS, ARV sampai isu kekerasan yang tercatat di laporan Petugas Lapangan. Isu pendampingan Odhiv ARV inisiasi, retensi, viraload pada kelompok pekerja Seks Perempuan dan ODHIV disabilitas menjadi tantangan tersendiri ketika melakukan penguatan dan PDP. PL dan tenaga layanan mdi puskesmas mempunyai keterbatasan terkait bahasa isyarat, untuk pendampingan butuh dari kelompok disabilitas itu sendiri. Sehingga kolaborasi dan sinergitas SuaR dengan Kelompok disabilitas dengan melibatkan organisasi disabilitas/PDKK kabupaten Kediri dan Kelompok GERKATIN kab Kediri.
Kemudian. Kepala BAKESBANGPOL (Bapak Yuli), menyatakan bahwa Kesbang sangat mendukung upaya dan kegiatan masyarakat salah satunya dari LSM SuaR yang sering bersinergi untuk sharing dan atau kegiatan yang bersumber dari BAKESBANGPOL Kabupaten Kediri. SuaR sudah lama menjadi mitra dan sekaligus pembinaan dari kami, intinya memeprsilahkan organisasi masyarakat apabila mempunyai kegiatan dan mau akses dana Hibah, kami siap dibantu dan diasilitasi. Terlahir. pemaparan dari DP2KBP3A Kabupaten Kediri terkait perlindungan untuk kasus korban kekerasan pada perempuan dan anak. Dinas ini sudah punya alur dan Hotline Lapor dan akan menangani, karena juga punya wadah di P2 berkaitan dengan tenaga konseling psikologi dan pendampingan hukum.
Hasil dari proses diskusi antara lain pertama, meningkatnya pemahaman bersama mengenai penanggulangan HIV pada populasi PSP, termasuk identifikasi risiko, pencegahan, testing, pengobatan, dan dukungan layanan serta Verifikasi data pelaporan program penanggulangan HIV pada peserta kegiatan. Kedua, Kolaborasi bersama dengan organisasi disabilitas kabupaten kediri dalam proses pendampingan PSP disabilitas menjadi kebutuhan bersama. Ketiga, Dukungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik untuk keberlanjutan organisasi komunitas Pokja Kediri Raya, Komunitas PSP, Kelompok dukungan sebaya dan oragnisasi Disabilitas Kabupaten kediri untuk akses dana hibah. Keempat, Membangun Kesadaran komunitas dan memperkuat alur penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kelima, Layanan Rujukan PREP bisa diakses di RSKK dan Puskesmas Semen.
Adapun tindak lanjut dari acara tersebut adalah :
1. Peserta menyebarluaskan informasi hasil pertemuan di komunitas atau kelompoknya masing masing
2. Perlu sosialisasi menyongsong tahun 2025 atas kebijakan terbaru terkait tarif di Puskesmas perda Retribusi
3. SuaR Indonesia siap memfasilitasi penguatan organisasi komunitas untuk akses Dana Hibah melalui KESBANGPOL Kab Kediri
4. Bersama sama sama dengan Pokja dan PE untuk mendorong dan mobilisasi PSP untuk akses layanan Prep di RSKK maupun di Puskesmas Semen